Scrool Untuk Membaca Berita
Dinas PUPR

Amuri Akui Ada Penambahan Rp 1 Miliar untuk Poros Labotan – Talima Banggai

173
×

Amuri Akui Ada Penambahan Rp 1 Miliar untuk Poros Labotan – Talima Banggai

Sebarkan artikel ini
Amuri Amin

Portal Luwuk – Kepala Bidang Bina Marga Dinas Prasarana Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banggai Amuri Amin mengakui, perbaikan poros jalan Labotan – Talima untuk tahun 2023 ada penambahan anggaran sebesar Rp 1 miliar.

“Sebelumnya, teralokasi Rp 2 miliar. Namun masih ada beberapa ruas yang belum cukup volumenya sehingga harus ditambah dananya,”kata Amuri Amin kepada Portal Luwuk, Kamis (29/12/22).

Secara keseluruhan ujarnya, infrasturktur seperti jalan, jembatan dan riol, sebagian besar dititik beratkan pada kepala burung. Karena wilayah tersebut butuh penanganan serius.

Selain kondisi jalan sudah mulai banyak yang rusak dan butuh diperbaiki, sebagian lagi ditingkatkan kapasitasnya.

Baca Juga :  Longsor Panjokon Depan Lopon PT Dahatama Adi Karya, Arus Lalin Kembali Normal

“Kebijakan pimpinan melalui hasil rapat bersama DPRD seperti itu. Tahun 2023 kita fokus dulu kewilayah kepala burung,”tandas Amuri Amin.

Ia menjelaskan, keseluruhan pembiayaan bina marga teranggarkan Rp 85 miliar. Sebagian untuk penanganan fisik kepala burung, sebagian lagi untuk menangani jalan kabupaten wilayah lain.

“Status jalan kabupaten tersebar di 23 kecamatan. Jadi selain mendanai kepala burung, kami juga prioritas ke kecamatan lain yang juga sangat membutuhkan dana perbaikan dan peningkatan jalan,”ucapnya.

Sementara untuk penanganan status jalan provinsi lingkar kepala burung, tetap mengandalkan pendanaan APBD Provinsi Sulawesi Tengah.

Baca Juga :  Kendaraan Berat 10 Bola Milik JOB Tomori Dilarang Melintas di Jalan Sinorang

“Lingkar jalan provinsi itu sudah mulai pengerjaannya tahun ini. Akan dibangun multiyears yang setiap tahun dianggarkan,”tuturnya.

Pantauan Portal Luwuk pada wilayah berpenduduk 70 ribu jiwa lebih itu, meliputi 6 kecamatan. Yakni kecamatan Masama, Lamala, Mantoh, Balantak Selatan, Balantak, Balantak Utara dan Bualemo.

Fasilitas penunjang infrastruktur seperti akses jalan terbilang minim. Sehingga butuh perhatian serius pemerintah provinsi dan kabupaten.

“Wilayah kepala burung cukup luas. Jalanya saja tidak semua milik daerah, ada juga berstatus provinsi lingkar Masama – Bualemo,”kata Amuri.*