Pemda Banggai

Banggai Dilalui Sesar Aktif, BMKG Palu Gelar Sekolah Lapang Gempa Bumi-Tsunami

608
×

Banggai Dilalui Sesar Aktif, BMKG Palu Gelar Sekolah Lapang Gempa Bumi-Tsunami

Sebarkan artikel ini
Wabup Furqanudin Masulili membuka sekolah lapang gempa bumi dan tsunami yang diselenggarakan BMKG Kelas 1 Palu di Hotel Santika Luwuk (Foto : DKISP)

PORTAL LUWUK – Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili membuka kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami Kabupaten Banggai Tahun 2023 bertempat di Hotel Santika Luwuk, Rabu (25/10/2023).

Kegiatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Palu ini bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banggai. Turut dihadiri anggota DPR RI dari Komisi V Anwar Hafid serta Kepala Balai Besar BMKG Wilayah IV Makassar, Irwan Slamet.

iklan
scrool untuk membaca berita

Wabup Furqanuddin menyampaikan pentingnya kegiatan ini, terutama bagi wilayah yang rawan terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.

Baca Juga :  Tak Seramai Dulu, Dishub Siap Alihkan Terminal Kilo 8 Luwuk Jadi Terminal Barang

“Sekolah lapang ini akan memberikan pengetahuan tentang bagaimana menghadapi bencana yang tidak dapat diprediksi. Dengan pengetahuan ini, kita dapat lebih efektif dalam merespons situasi darurat,”ujarnya.

Kabupaten Banggai tambahnya memiliki potensi bencana alam, diantaranya gempa bumi dan tsunami, sebab Kabupaten Banggai dilalui sesar aktif.

Mengingat adanya kerentanan, keterpaparan dan potensi ancaman sebagaimana dijelaskan sebelumnya, maka diperlukan pelatihan kesiapsiagaan seluruh komponen. Baik pemerintah maupun masyarakat di Kabupaten Banggai dalam menghadapi potensi tersebut.

Baca Juga :  PT MGN Kena Sanksi, Tim Terpadu Temukan Distribusi Gas Elpiji 3 Kg Menyalahi

“Pemerintah Daerah sangat mengapresiasi langkah BMKG yang telah menginisiasi Kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami ini,”tuturnya.

Ia berharap, melalui pemahaman dan persiapan yang tepat, Kabupaten Banggai dapat terus menjadi daerah yang tangguh dalam menghadapi potensi bencana alam.

Para peserta Sekolah Lapang ini terdiri dari berbagai lapisan masyarakat. Termasuk petugas penanggulangan bencana, pemerintah daerah, jurnalis dan masyarakat umum.*