PORTAL LUWUK – Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili membuka Diklat Pemberdayaan Masyarakat (DPM) Basic Safety Training (BST KLM) dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK 60 mil) Kabupaten Banggai Angkatan XI Tahun 2024 pada Senin, (26/2/2024) di Aula Hotel Dinasty Luwuk.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan kesempatan kepada para nelayan untuk memperoleh sertifikat Basic Safety Training (BST KLM) dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK 60 mil).
Mengingat Banggai dengan luas wilayah mencapai 9.672,70 km2 dan garis pantai sepanjang 613,25 km, memiliki potensi sumber daya kelautan yang besar.
Untuk mengoptimalkan potensi ini, diperlukan sumber daya manusia yang terampil dan terlatih. Oleh karena itu, kegiatan DPM ini diselenggarakan secara gratis oleh Kementerian Perhubungan melalui Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
“Sertifikat ini tentu akan membantu para nelayan untuk menambah luas perairan untuk berlayar mencari ikan,”ujar Pengelola Bagian Ketarunaan, Muhlisin.
Selain itu Kabupaten Banggai juga memiliki 6.096 kepala rumah tangga yang terlibat dalam sektor perikanan yang tersebar di 24 kecamatan. Untuk menjaga keberlanjutan sektor ini, diperlukan dukungan dalam pengelolaan yang ramah lingkungan.
Wabup Furqanudin pada pembukaan itu menekankan pentingnya keterampilan dan pengetahuan dalam menjaga keselamatan serta kelestarian laut melalui partisipasi diklat ini.
“Ini upaya pemerintah memberikan keterampilan agar melaut dalam keadaan aman dan tenang, sehingga hasil tangkapan dan produksi akan lebih meningkat dan sumber daya alam tetap terpelihara,”tandas Furqanuddin.
Kegiatan diklat ini telah dilaksanakan pertama kali oleh Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar pada tahun 2022 dengan melibatkan 100 peserta nelayan.
Kini, dengan berlangsungnya diklat sejak tanggal 26 Februari hingga 2 Maret 2024 mendatang, ada 200 peserta nelayan yang mengjkuti kegiatan ini.
Sertifikat BST KLM dan SKK 60 mil yang diperoleh para peserta diharapkan tidak hanya menjadi bukti keberhasilan dalam mengikuti pelatihan. Tetapi juga sebagai modal untuk meningkatkan keselamatan dan keterampilan dalam mengoperasikan kapal tradisional.*