Pemda Banggai

Bimtek Transisi PAUD ke SD, Memaksa Anak Usia Dini Cepat Membaca, Bikin Anak Mudah Stres

496
×

Bimtek Transisi PAUD ke SD, Memaksa Anak Usia Dini Cepat Membaca, Bikin Anak Mudah Stres

Sebarkan artikel ini
Bimbingan Teknis Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan bagi guru kelas awal se-Kabupaten Banggai (Foto : DKISP)

PORTAL LUWUK – Bupati Banggai Amirudin membuka bimbingan teknis (Bimtek) Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan bagi guru kelas awal se-Kabupaten Banggai, Senin (30/10/2023), di Estrella Hotel, Luwuk Selatan, Banggai.

Bimtek yang diselenggarakan Pokja Bunda PAUD Kabupaten Banggai ini dihadiri langsung Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Komalasari. Juga hadir Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Tengah (Kemendikbudristek) Sinar Alam.

iklan
scrool untuk membaca berita

Dalam sambutannya, Bupati Amirudin menegaskan bahwa tes membaca, menulis, dan berhitung (calistung) tidak boleh lagi diterapkan sebagai syarat dalam proses penerimaan peserta didik baru.

“Beberapa kali kami sampaikan melalui edaran bahwa tidak boleh ada lagi SD yang menerapkan tes calistung sebagai syarat penerimaan peserta didik baru,”tekan Amirudin.

Penghapusan tes calistung merupakan salah satu poin yang tertuang dalam Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan.

Amirudin menjelaskan, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa memaksa anak usia dini supaya bisa cepat membaca dan berhitung justru membuat anak mudah mengalami stres.

Baca Juga :  Bupati Amirudin Salurkan Zakat Mall Rp 100 Juta

Ia berharap agar proses pembelajaran yang menyenangkan di PAUD dapat berlanjut ketika peserta didik memasuki jenjang SD kelas awal.

“Jangan sampai pembelajaran yang sudah menyenangkan di PAUD justru berubah ketika anak-anak kita masuk sekolah dasar,”ujarnya.

Hal senada disampaikan Direktur PAUD Komalasari. Kebijakan Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan, kata dia, bertujuan untuk menyelaraskan pembelajaran di PAUD dan SD kelas awal.

“Kenapa perlu diselaraskan? Agar anak-anak yang baru saja selesai di PAUD tidak perlu terlalu banyak beradaptasi ketika masuk SD. Juga, agar anak-anak kita yang belum sempat mengikuti layanan PAUD dapat terpenuhi kemampuan fondasinya,”ujar Komalasari.

Adapun kemampuan fondasi anak yang dimaksud, yakni kemampuan mengenal nilai agama dan budi pekerti. Selanjutnya kemampuan komunikasi dan bersosialisasi, motorik, kemampuan memaknai belajar sebagai hal yang lositif, serta kemampuan kognitif yang mencakup literasi dan numerasi.

Untuk itu ia berharap agar para guru PAUD dan guru SD kelas awal dapat berkolaborasi menyambungkan pembelajaran di kedua satuan pendidikan itu.

Baca Juga :  Bupati Amirudin Tunjuk Ferlin Gantikan Rusdi Rahmat Kadisperik Banggai

Sementara Bunda PAUD Banggai Syamsuarni Amirudin mengatakan, implementasi Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan sangat membutuhkan dukungan berbagai pihak.

“Mari bergotong-royong, mentransformasi pembelajaran di satuan pendidikan PAUD dan SD untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin Indonesia Emas di tahun 2045 yang cerdas dan berkarakter,”kata Syamsuarni.

Untuk diketahui, sejak digaungkan pada Juni 2023, Bunda PAUD Banggai telah mensosialisasikan Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan ke seluruh kecamatan hingga desa di Kabupaten Banggai.

Melalui bimtek tersebut, Syamsuarni berharap, peserta yang terdiri dari para guru PAUD, SD, dan koordinator pendidikan dapat meningkatkan kapasitas kependidikan mereka.

“Ini adalah kesempatan yang sangat berharga karena bimtek ini dihadiri langsung Direktur Bunda PAUD dan Kepala BPMP Sulteng,”tambahnya.

Hadir pada pembukaan bimtek, Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah.*