SKRIP BANER ATAS
Info PETERNAKAN

Cegah Ternak Sapi Tertular PMK, Disnakwan Banggai Rutin Vaksinasi Booster

495
×

Cegah Ternak Sapi Tertular PMK, Disnakwan Banggai Rutin Vaksinasi Booster

Sebarkan artikel ini
Salah satu upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku, petugas penyuluh hewan ternak gencar melakukan vaksinasi booster di Banggai (Foto : Istimewa)

PORTAL LUWUK – Ditengah merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) disejumlah daerah beberapa waktu lalu, sapi asal Banggai belum ada satupun yang tertular penyakit yang mengakibatkan kematian.

Langkah yang dilakukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakwan) Banggai adalah gencar melakukan vaksinasi booster, mulai vaksinasi tahap 1, 2, 3 dan 4.

iklan
Scrool Untuk Membaca Berita

“Ini terus dilakukan agar ternak yang ada tetap sehat dan terhindar dari penularan PMK. Kami berharap kerjasama peternak sapi konvensional melaporkan sapi-nya ke penyuluh atau mantri hewan kecamatan untuk segera vaksinasi,”pinta Fungsional Dokter Hewan Medik Veteriner Disnakwan Banggai, Sulis, beberapa waktu lalu.

Tujuan vaksinasi hewan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan dan terhindar penularan penyakit. “Sampai saat ini kita terus melakukan vaksinasi. Memang jika melihat keadaan Sapi-nya sehat. Namun untuk mengantisipasi dampak penularan sebaiknya divaksinasi,”tambah Sulis.

Baca Juga :  Tampil Sederhana, PSI Akui Parpol Lama Kuasai Dapil 3 dan 4 Banggai

Ini juga untuk menjaga mutu sapi Banggai terjamin kualitas dan kesehatanya sehingga tidak mempengaruhi nilai jual. “Yang untung adalah peternak itu sendiri dan daerah bisa mendapatkan manfaat dari retribusi tempat pemotongan hewan (TPH),”tekan Sulis.

Program vaksinasi tidak semua dibiayai pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Namun ada juga dibiayai APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Banggai. Sulis tidak menjelaskan secara pasti berapa jumlah Sapi yang telah divaksin tahap 1, 2, 3 dan 4.

Ia hanya menekankan, jika menemukan gejala yang mengarah ke PMK, peternak diminta melapor ke penyuluh atau mantri hewan yang ada di kecamatan.

“Sebagai antisipasi, peternak harus mencermati pertumbuhan dan perkembangan budi daya ternaknya. Jika ada yang sakit segera laporkan ke penyuluh,”pinta Sulis.

Baca Juga :  Warga Uling Banggai Tersengat Aliran Listrik, Korban Tak Tertolong

Instasinya lanjut Sulis, melalui Kepala Disnakwan Banggai Pupung Diliyanto, kurun waktu beberapa pekan terakhir terus melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah seperti Bantul, Yogyakarta terkait wacana program pembentukan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Kabupaten Banggai.

Hal ini bertujuan untuk mempermudah pelayanan bagi masyarakat dan dalam rangka inovasi pengembangan sektor peternakan di Kabupaten Banggai.

Seperti mengelola standar pelayanan kesehatan minimal. Termasuk tata cara pembentukan Puskeswan yang didalamnya ada perekrutan tenaga kerja dan sumber daya lainya.

“Nanti dikonfirmasi ke pak Kadis terkait wacana pembentukan Puskeswan ini. Rencananya dibentuk di UPT Puskeswan Toili Barat, Masama, Balantak pada tahap awal. Akan dibentuk juga untuk Puskeswan Simpang Raya dan Luwuk Utara. Namun ini baru sebatas wacana,”tandasnya.*

error: Content is protected !!