Pemda Banggai

Ferlyn Ingatkan Perdagangan Penyu Sisik Itu Dilarang : Ada Undang Undangnya

664
×

Ferlyn Ingatkan Perdagangan Penyu Sisik Itu Dilarang : Ada Undang Undangnya

Sebarkan artikel ini
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banggai, Ferlyn Monggesang membuka Pekan Penyu Banggai 2023 di Luwuk (Foto : DKISP Banggai)

PORTAL LUWUK – Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Banggai Ferlyn Monggesang mengingatkan tentang pentingnya melindungi Penyu Sisik. Salah satu jenis satwa yang mendapat perlindungan hukum di Indonesia.

“Perlu saya sampaikan bahwa di Indonesia, Penyu Sisik masuk dalam jenis satwa yang dilindungi undang-undang. Artinya penangkapan atau perdagangan Penyu Sisik, maupun bagian tubuhnya seperti sisik itu sangat dilarang,”jelas Ferlyn saat memberikan sambutan dan membuka Pekan Penyu Banggai 2023 di Luwuk, Rabu (25/10/2023).

iklan
scrool untuk membaca berita

Pekan Penyu Banggai 2023 ini merupakan pekan kedua yang dilaksanakan sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat terkait eksploitasi Penyu di Kabupaten Banggai.

Baca Juga :  Bimtek Transisi PAUD ke SD, Memaksa Anak Usia Dini Cepat Membaca, Bikin Anak Mudah Stres

Kegiatan ini diselenggarakan Yayasan Penyu Indonesia mengusung tema “Keren Tanpa Sisik”. Berlangsung sejak Tanggal 22 Oktober hingga 28 Oktober 2023.

Mewakili Bupati Banggai, Plt Kadis Perikanan Banggai ini mengàpresiasi Yayasan Penyu Indonesia yang berkolaborasi dengan Aliansi Konservasi Tompotika (ALTo) serta seluruh pihak yang telah berperan dalam menyelenggarakan acara ini dengan baik.

Ferlyn meminta komitmen generasi muda Kabupaten Banggai yang turut hadir pada giat tersebut untuk melestarikan keberadaan Penyu serta menjalankan kampanye perlindungannya.

Sementara Program Manager Perlindungan Penyu Sisik Yayasan Penyu Indonesia Muhamad Jayuli menuturkan, terdapat 3 dari 7 jenis Penyu di dunia yang ada di Banggai.

Baca Juga :  Musrenbang RKPD 2024, Bupati Amirudin Fokus pada 8 Program Unggulan

Yaitu Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), Penyu Hijau (Chelonia mydas) serta Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata).

“Dengan adanya kegiatan Pekan Penyu Banggai kami berharap bisa memotivasi atau mengajak masyarakat secara aktif untuk turut terlibat dalam upaya perlindungan satwa yang terancam punah ini,”ungkap Jayuli.

Kegiatan ini dirangkaikan pertunjukan seni, lomba mewarnai, membaca puisi dan Talkshow.

Sebagai bagian dari sosialisasi lingkungan dan mendukung UMKM, kegiatan tersebut melibatkan pameran dari ALTO, Bang Fatur, SKETCHOOD, Art Minor Collective, BEM FAPERIK Unismuh Luwuk, dan Yayasan Tompotika.*