IKLAN
Banggai

Gerah Bantuan Sapi Sering Dijual, Kades Nipa Siapkan Dua Hektar Lahan Pribadi untuk Lokasi Peternakan

511
×

Gerah Bantuan Sapi Sering Dijual, Kades Nipa Siapkan Dua Hektar Lahan Pribadi untuk Lokasi Peternakan

Sebarkan artikel ini
Kades Nipa Kecamatan Lamala Yosdi saat berbicang dengan Portal Luwuk (Foto : Hasby Latuba)

PORTAL LUWUK – Gerah karena sering mendapati bantuan bibit ternak seperti Sapi sering dijual oleh kelompok penerima bantuan, Kepala Desa Nipa Kecamatan Lamala, Yosdi punya cara sendiri.

Ia mengaku akan menyiapkan lahan pribadinya seluas dua hektar untuk dijadikan lokasi peternakan bagi setiap bantuan yang dibagikan ke warganya.

iklan
scrool untuk membaca berita

“Jalan satu satunya tinggal seperti itu, menyiapkan lokasi lahan. Ini agar setiap bantuan yang diperoleh kelompok, baik itu melalui pokir dewan Banggai, dinas, atau bantuan provinsi maupun pusat, semua masuk lokasi ternak yang sudah disiapkan,”kata Yosdi, Senin (27/02/23).

Cara ini sengaja ia lakukan karena sudah tak tahan melihat setiap warganya mendapatkan bantuan, bukanya dijaga dan dirawat malah dijual.

Baca Juga :  Kapolres Ade Nuramdani Pimpin Doa Bersama Lintas Agama di Luwuk

“Sebagai kades Nipa saya tidak mau cara cara seperti ini. Maksud pemerintah membantu, dengan harapan ekonomi membaik lewat ternak ternak itu. Mestinya dijaga dan rawat biar beranak pinak dulu. Setiap pertemuan di desa saya sering himbau seperti itu, jangan dijual,”ucapnya.

Menurut Yosdi, sebagai pemerintah di desa ia berterima kasih jika warganya mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. Tidak hanya Sapi yang berjumlah 10 betina 1 jantan, mesin Katinting saja pada APBD 2022 saja juga dapat.

“Hanya saja bantuan yang diserahkan tidak merata. Ada yang sudah dapat ternak dikasih lagi katinting. Bahkan hanya kelompok itu itu saja yang berjumlah 15 orang,”tuturnya.

Baca Juga :  Jalan Labobo Dikosongkan, Jelang Pembangunan Pasar Simpong Luwuk

Sudah begitu, bantuan Katinting tersebut juga tidak bertahan lama, langsung dijual. Yang beli masyarakat Nipa juga yang tidak dapat bantuan. “Saya hanya prihatin. Andai setiap bantuan itu dijaga dan digunakan dengan baik, mereka bisa terbantukan dari segi ekonomi,”sesal Yosdi.

Ia berharap kedepan bantuan yang masuk kedesanya harus merata. Kalau besiknya laut bantuanya tentu soal alat tangkap dan mesin. Kalau petani ya dikasih yang orang kebun. Begitu juga kalau peternak tentu bantuanya kasih ke peternak.

“Karena ini bukan biaya desa. Saya tidak bisa apa apa. Cukup sapu dada saja. Kasihan warga saya yang lain, harusnya mereka dapat bantuan juga,”kesal Yosdi berharap.*