PORTAL LUWUK – Desas desus rotasi pejabat kian kencang berhembus ditelinga kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup pemerintah daerah Kabupaten Banggai.
Pasalnya, rotasi atau melantik pejabat untuk mengisi jabatan kosong bukan hal yang tabuh lagi. Siapapun bupatinya, tak luput dari rotasi dan mutasi. Tentu ini menjadi hal biasa dalam dunia karir ASN sebagai abdi negara.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Banggai Sofian Datu Adam menilai, penempatan pejabat sesuatu yang lumrah.
Bahkan pergeseran terjadi tidak hanya pindah tempat kerja ke instansi lain, sesama instansi dalam eselon yang sama juga terjadi.
Semisal pejabat administrasi eselon 3A bergeser ke 3B. Begitu juga pejabat tinggi pratama 2A ke 2B, manakala digeser kedudukanya tetap sama.
“Yang membedakan hanya soal hak. Jadi sekalipun digeser, tetap sama kedudukanya,”kata Sofian kepada wartawan, Kamis (25/05/23).
Ia mengatakan, terkait rencana rotasi dan mutasi lingkup Pemda Banggai tergantung pimpinan. Kalau soal proses menyurati KSAN sesuai leading sektor BKPSDM untuk meminta persetujuan pelantikan jabatan eselon 2, sudah tersampaikan dan tinggal menunggu balasan.
Kemungkinan sehari dua surat balasanya sudah ada. Pelantikan bisa dilakukan minggu depan kalau pimpinan menghendaki.
“Kami BKPSDM selalu siap dengan segala kemungkinan,”tandas Sofian yang kini tinggal menunggu waktu pemberangkatan ke Mekkah untuk menjalani ibadah haji.
Baginya, rotasi dan pengisian jabatan kosong adalah murni penyegaran dan promosi. Karena terlalu lama menjalankan bidang tugas, maka satu satunya cara dengan melakukan penyegaran.
Atau promosi untuk mengisi jabatan yang kosong, dimungkinkan bagi mereka yang bersyarat.
“Tetapi untuk pejabat eselon dua, harus dilakukan selter terlebih dahulu dan mendapat persetujuan Komisi Aparatur Sipil Negara, aturanya begitu,”tekannya.
Dia menambahkan, Bupati Banggai Amirudin sangat berharap, kedepan pejabat yang nanti menempati jabatan, mereka yang bersyarat dan menyesuaikan skill agar visi dan misi pemerintahan mampu diterjemahkan dengan capaian maksimal.
“Jadi kemungkinan pimpinan lebih fokus ke soal manajemen talentanya. Setelah sekian kali pak bupati sekadar melantik, saatnya evaluasi,”terang Sofian.
Jabatan eselon apa saja yang diisi dalam rotasi kali ini? Ia berujar, mulai eselon 2. Serentak eselon 3 dan 4 juga bisa, berdasakan keinginan pimpinan.
Sebenarnya jauh hari sebelumnya, pelantikan sudah bisa dilakukan untuk eselon 3 dan 4. Karena kebutuhan banyak yang kosong dan tidak membutuhkan persetujuan KASN. Namun pimpinan punya pertimbangan lain, sehingga pengisian jabatan kosong belum dilakukan.
“Apakah nanti eselon 2, atau disertakan melantik eselon 3 dan 4. Semua tergantung pimpinan,”timpalnya.*