IKLAN
Dinas PUPR

Menilik Belanja Infrastruktur PUPR Banggai, Ini Angkanya

323
×

Menilik Belanja Infrastruktur PUPR Banggai, Ini Angkanya

Sebarkan artikel ini
Bambang Eka Sutedy

Portal Luwuk – Keinginan Bupati Banggai Amirudin Tamoreka dalam menitik beratkan pada sektor pembangun infratruktur bukan sekadar isapan jempol belaka.

Hal ini tercermin dari belanja modal Dinas Prasarana Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banggai pada APBD tahun 2023 yang mencapai Rp 200 miliar lebih.

iklan
scrool untuk membaca berita

Demikian penegasan Kepala Dinas PUPR Banggai Bambang Eka Sutedy kepada Portal Luwuk, Rabu (28/12/22).

Bambang Eka menyebut, fokus instansinya sesuai petunjuk bupati agar usulan masyarakat menjadi hal yang menjadi prioritas. Dan itu telah dituangkan dalam APBD tahun 2023 setelah melewati kajian teknis.

Baca Juga :  Samsul Mengaku Lega, Retribusi Pelra Luwuk Melebihi Target

Meskipun demikian kata Bambang, tidak semua usulan teranggarkan karena terbatas pembiayaan. “Tahun 2023 fokus infrastruktur ada pada tiga kecamatan. Mulai memperbaiki jalan, jembatan, pengairan, pembangunan gedung dan penyiapan fasilitas air bersih,”kata Bambang Eka Sutedy.

Khusus pembenahan jalan dalam kota Luwuk juga ikut terdanai. Mengingat ada beberapa poros yang belum tercover tahun 2022 ini.

Seperti poros tanjakan Desa Tontouan Kecamatan Luwuk, dan beberapa poros lain. Ini semua menjadi prioritas. “Kemampuan kapasitas jalan dalam kota serta poros jalan kabupaten diberbagai wilayah kecamatan, setiap tahun kami tingkatkan,”ucapnya.

Baca Juga :  Tahun Ini, PUPR Banggai Gelontorkan Rp 240,518 Miliar untuk Infrastuktur

Terpisah, Kasub Perencanaan Dinas PUPR Banggai Rian menyebut, angka Rp 200 miliar lebih, sudah mencakup pengairan Rp 12 miliar, air minum Rp 14, 8 miliar, bangunan gedung Rp 96 miliar dan Bina Marga Rp 85 miliar. “Besaran dananya seperti itu,”tutur Rian.

Ia menambahkan, terkait program pembangunan ruas jalan Tontouan – Soho dan jalan lingkar Lalong – Lumpoknyo, akan didanai pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

“Kami disini sebatas membuat perencanaan dan analisis dampak lingkungannya. Sementara fisiknya lewat provinsi,”pungkasnya.*