Info PUPR

Proyek DTW Kilo 5 Luwuk Alami Deviasi Minus, Kontraktor PT MSR Pacu Pengerjaanya

31
×

Proyek DTW Kilo 5 Luwuk Alami Deviasi Minus, Kontraktor PT MSR Pacu Pengerjaanya

Sebarkan artikel ini
Penataan Lanscape DTW Kilo 5 Luwuk mengalami deviasi minus akibat keterlambatan pengiriman tiang pancang. Nampak kondisi gedung monumental yang terus dikebut pengerjaannya oleh pihak kontraktor penyedia (Foto : Hasby Latuba)

PORTAL LUWUK – Pekerjaan Penataan Lanscape DTW (Daerah Tujuan Wisata) Kilo 5 di Kecamatan Luwuk Selatan, Banggai, Sulawesi Tengah mengalami deviasi minus dari target yang ditetapkan. Akibatnya terjadi keterlambatan pengerjaan proyek hingga menyeberang tahun 2024.

Pembangunan gedung monumental berlantai tiga tersebut dianggarkan Rp11,9 miliar lebih oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banggai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2023 dan dikerjakan rekanan pemenang tender PT Makmur Sulteng Raya (MSR).

iklan
Scrool Untuk Membaca Berita

Adapun dokumen waktu kontrak sebagaimana tercantum dalam papan proyek terhitung mulai tanggal 3 Agustus 2023. Hingga saat ini Januari 2024, proyek dimaksud belum juga rampung dikerjakan seratus persen. Namun keterlambatan tersebut tentu bukan tanpa alasan.

Baca Juga :  Antisipasi Volume Debit Air Kurang, PUPR Banggai Benahi Mata Air Bulakan dan Lopon

Pihak konsultan proyek, Jamal, mengungkapkan, proyek tersebut terjadi deviasi minus karena adanya keterlambatan pengiriman bahan pabrikasi tiang pancang yang dipesan dari perusahan WK Beton di Makassar, Sulawesi Selatan.

Dimana dari rencana pemancangan dimulai awal minggu ke 4 Agustus dan baru tiba dilokasi proyek dan baru dilaksanakan pemancangan pada minggu ke 8 September hingga minggu ke 12 Oktober 2023.

“Mobilisasi tiang pancang dari Makassar-Luwuk dilaksanakan dua tahap, yakni minggu ke 8 dan minggu ke 12,”kata Jamal, belum lama ini.

Baca Juga :  Pasar Simpong Banggai Dibangun Juni 2023, PUPR Alokasikan Rp 14,3 Miliar

Menurutnya dengan adanya keterlambatan ini sangat berpengaruh pada penyelesaian pekerjaan. “Sangat berpengaruh,”ucapnya.

Ia menuturkan, untuk menyelesaian pekerjaan tersebut tergantung komitmen dari kontraktor pelaksana selaku pihak penyedia. “Tapi umumnya pekerjaan yang lambat akan diberi batas waktu yg telah ditentukan. Dan berlaku pula aturan denda setiap harinya,”sebutnya.

Pantauan media ini, pengerjaan proyek tersebut terus dipacu dengan adanya ketambahan waktu pekerjaan. Bangunan berlantai tiga yang dibangun ditepian pantai tersebut cukup megah dan menjadi kebanggan warga Kota Luwuk.*