DPRD Banggai

Ruas Gori Gori-Sinorang Rp 4 Miliar, Jembatan Masungkang Belum Efektif Dibangun

352
×

Ruas Gori Gori-Sinorang Rp 4 Miliar, Jembatan Masungkang Belum Efektif Dibangun

Sebarkan artikel ini
Suprapto, SH

PORTAL LUWUK – Hasil kajian Badan Anggaran (Banggar) DPRD Banggai bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), baru ruas jalan Gori Gori Sinorang yang tersedia potensi pendanaannya pada APBD-P 2023.

Banggar dan TPAD pun telah bersepakat mengalokasikan penambahan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar dari angka sebelumnya yang diplot Rp 1,5 miliar.

“Kajian kami bersama TPAD, APBD-P 2023 Rp 4 Miliar disepakati untuk mengakomodir perbaikan ruas Gori Gori-Sinorang,”kata Ketua DPRD Banggai Suprapto kepada wartawan di kantor Kejaksaan Negeri Luwuk dalam agenda menghadiri kegiatan pemusnahan barang bukti perkara tindak pidana umum, Selasa (26/9/2023).

Menurutnya, kondisi ruas jalan Gori Gori Sinorang sudah selayaknya diintervensi pemerintah daerah karena kondisi jalannya yang sudah rusak.

Baca Juga :  Komisi 2 Akan Tinjau Lokasi PT Teku Sirtu Utama di Balantak Utara

“Anggaran sebesar itu diharapkan bisa memperbaiki kembali ruas jalan kurang lebih 5 kilometer,”kata Prapto, sapaan akrab politisi PDIP dapil empat ini.

Sedangkan usulan pembuatan jembatan Desa Masungkang Kecamatan Batui Selatan, menurut Suprapto dari sisi efektifitas dan prioritas pembangunanya belum relevan dan mendesak.

“Saya tahu persis wilayah itu, muridnya saja tidak lebih dari 40 orang. Teman teman PUPR sudah turun mengecek dan menghitung, untuk membangun jembatan Masungkang butuh dana Rp 40 miliar,”tuturnya.

Sementara dari segi siklus ekonomi wilayah itu tambah Suprapto, tidak tergangu karena warga Masungkang masih bisa beriteraksi langsung ke Desa Sukamaju. Sedangkan warga Batui Lima ke Bakung. Siklus ekonominya tidak ada masalah.

Baca Juga :  Nota KUPA-PPAS Perubahan 2023 Diteken di Gedung DPRD Banggai

“Pertimbanganya hanya pada aspek pembiayaan. Akan lebih baik jika dana sebesar Rp 40 miliar itu digunakan untuk mebangun ruas Bakung-Ondo Ondolu sepanjang 30-40 kilometer. Ini tentu akan lebih efektif dari sisi penganggaran,”timpalnya.

Jadi bukan menolak membuat jembatan ujar dia lagi, tapi semata mata mempertimbangan aspek efisiensi. Solusi mengatasi keberadaan murid di Masungkang, cukup dengan membangun sekolah baru satu atap. Itu mungkin lebih tepat karena hanya membutuhkan dana tidak lebih dari Rp 1 miliar.

“Kan tidak efektif dana Rp 40 miliar yang dituju hanya 40 murid. Sehingga dari segi kebutuhan belum layak dianggarkan untuk dibangun sebuah jembatan,”jelas Prapto.*