IKLAN
Politik

Strategi Marjuki Caleg Perindo Dapil 4 ! Siapkan Kartu Peduli Ummat dan Rumah Singgah

346
×

Strategi Marjuki Caleg Perindo Dapil 4 ! Siapkan Kartu Peduli Ummat dan Rumah Singgah

Sebarkan artikel ini
Marjuki

PORTAL LUWUK – Pria kelahiran 12 Juli 1983 alamat Desa Sentralsari Kecamatan Toili, Banggai, Sulawesi Tengah, Marjuki. Rupanya telah mantap bergabung dengan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Banggai.

Ia masuk bursa Bacaleg DPRD Banggai Dapil 4 meliputi Kintom, Batui, Batui Selatan, Moilong, Toili dan Toili Barat dengan nomor urut 5.

iklan
scrool untuk membaca berita

Putra asal Lombok yang lahir dari seorang ibu penjual nasi kuning Ratmisah (almarhumah) dan ayahnya Sawaludin, yang merupakan seorang pekerja buruh pengangkut beras Bulog selama 35 tahun (almarhum).

Terjun kedunia politik semata mata karena sering diperhadapkan dengan kondisi kesenjangan sosial yang akut.

Saat banyak warga yang ketika ditimpa sakit, harus diperhadapkan dengan sulitnya memperoleh biaya. Dan faktanya demikian adanya.

“Saya pernah mengalami itu selama bertahun tahun. Bagaimana saya menjaga ayah saya untuk mendapatkan pelayanan pengobatan. Bukan biaya obatnya yang besar, tapi biaya hidupnya yang tinggi,”cerita Marjuki mengawali perbincangan bersama Portal Luwuk, Rabu (17/05/23).

Baca Juga :  Reses Ketua DPRD Banggai Suprapto, Tampung Beragam Aspirasi Pembangunan Infrastruktur

Itu mengapa solusi satu satunya perlu keberpihakan pemerintah dalam setiap program dan yang mampu melakukan itu adalah politisi.

“Kelak terpilih sebagai aleg, saya bercita cita menyiapkan rumah singgah keluarga pasien, untuk membantu mereka yang lagi berurusan di Luwuk ketika keluarganya ditimpa sakit,”tutur pria yang disapa Bayu ini.

Tak hanya menyiapkan rumah singgah, ia juga memprogramkan kartu peduli ummat. Dengan tujuan, setiap keanggotaan kartu ini bisa digunakan untuk meringankan biaya berobat bagi yang sakit.

“Pemilik kartu adalah anggota tetap. Siapa yang memegang kartu ini, berhak memperoleh tanggungan pengobatan. Darimana sistem pembiayaanya, ada caranya. Tapi nantilah saya sampaikan ke konstituen saya,”ucap Marjuki, menutup rapat metode pembiayaanya.

Pada sektor usaha mikro lanjutnya, banyak hal yang harus diperjuangkan. Utamanya modal usaha. Banyak warga dapil 4, khususnya Toili, Moilong dan Toili Barat mau berusaha kecil kecilan. Tapi sering diperhadapkan pada permodalan yang sulit.

“Mestinya mereka disuport lewat pokir aleg, siapkan peralatanya, dijaga serta dibekali pelatihan, sampai usahanya berkembang. Ini bisa membantu mereka keluar dari kesulitan ekonomi,”tandasnya.

Baca Juga :  Saat Parpol Lain Sibuk Klaim Kursi, Beni : Kalau Begitu Golkar Hanya Disisahkan 8 Kursi

Program kacamata gratis tambah Marjuki hanya diberikan pada pendukung sebagai cendera mata. Meskipun harganya tidak seberapa dan sederhana, namun sangat berarti untuk konstituen.

Disektor pertanian, melalui pokir dewan jika terpilih, lebih konsen bantuan langsung. Selama ini cendrung bantuan dewan hanya membenahi infrastruktur. Itupun tidak semua mampu dibenahi.

Tapi lupa dengan obat obatan dan pupuk yang justru menjadi kebutuhan penting bagi petani. Jadi bantuan itu harus melihat skala prioritas kebutuhan petani itu sendiri.

“Bila perlu buatkan koperasi petani sebagai lembaga pengelola bantuan dan arus masuk keluarnya kebutuhan petani,”pungkasnya.

Bersama Perindo ia yakin partainya mampu melahirkan empati pendukung, dan berharap bisa melahirkan satu wakilnya dari wilayah penghasil lumbung pangan di Banggai ini.

“Yakin Perindo bisa menorehkan minimal satu kursi, karena dukungan dan doa masyarakat di wilayah kami,”kata Marjuki.*