PORTAL LUWUK – Tampil apa adanya alias hanya mengirim 10 orang wakilnya ke Kantor KPU Banggai mendaftar 35 Bacalegnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Banggai tetap optimis menghadapi kontestasi pileg 2024.
Ketua PSI Banggai Dedy Kobaa dihadapan awak media mengungkapkan, kesederhanaan partainya adalah bagian dari istiqomah dalam menghadapi pileg 2024.
“Kami sudah berhasil mengajukan 35 Bacaleg DPRD Banggai, meski harus diakui sulitnya mencari figur kompetitor. Karena memang PSI sedari awal ingin figur dengan rekam jejak berintegritas untuk mengawal proses pemerintahan kedepan kelak terpilih nanti,”ungkap Dedy Kobaa pada jumpa pers, Minggu (14/05/23) di ruang media center KPU Banggai.
Dedy kembali menegaskan, dengan telah resminya mendaftarkan 35 Bacaleg, PSI dengan nomor 12 berharap, semoga naskah dokumen bakal caleg bisa diterima tanpa hambatan hingga penetapan caleg.
Tujuan PSI masuk ke kancah politik lanjutnya, semata mata karena dilatari tiga komponen utama. Bagaimana memberantas korupsi yang kian mengakar disemua sendi kehidupan, anti toleransi dan bagaimana mensejahterakan rakyat.
“Untuk menuju arah itu, tentu bobot dan moralitas calon penting dikedepankan. Manakala ada aleg PSI terpilih, bisa menjalankan aspirasi, mengawal pembangunan daerah dan menjaga roda perpolitikan daerah tetap aman dan kondusif,”tutur Dedy.
Mantan kader partai beringin rindang ini menambahkan, alasan tidak melakukan konvoy, pertimbangan macet. Disamping itu, ruang KPU tidak memadai menampung banyak orang sehingga tidak representatif jika didatangi banyak orang.
“Masak disaat rakyat sedang menderita karena kebutuhan ekonominya, kita harus mengangu ketertiban umum jalan raya. Itu tidak lazim bagi kami. Makanya kami datang dengan apa adanya seperti ini, 10 pengurus,”tekan Dedy.
Sementara soal pencapaian kursi yang dinginkan PSI, tentu sangat realistis. “Target kami dapil satu dan dua, punya wakil. Kalau dapil 3 dan 4, full calon. Tapi untuk meraih kursi agak sulit, kita lihat saja nanti,”tandasnya.
Bagi Dedy, diera perpolitikan saat ini, kekuatan finasial penting sebagai penggerak. “Tapi kami optimis dapil 1 dan 2 berpeluang meraih kursi. Dapil lain kami tetap konsen meskipun agak berat,”sebutnya.
Bukan mengabaikan dapil 3 dan 4, tapi partai ini harue realistis melihat rivalitas parpol lama yang dominan. “Kami biasa biasa saja menghadapinya, biarkan mengalir seperti air. Kami bekerja sesuai batas kemampuan,”gumanya.
Disamping finansial, kearifan lokal, keterwakilan etnis dan budaya juga ikut berpengaruh. Hal ini menjadi hitungan PSI. “PSI tidak akan sefulgar parpol lain. Kami bekerja apa adanya namun tetap fokus,”imbuhnya.*
