IKLAN
Terbaru

3.075 Nelayan Banggai Dapat Bantuan BBM

297
×

3.075 Nelayan Banggai Dapat Bantuan BBM

Sebarkan artikel ini
Penyaluran Bantuan Penanggulangan Dampak Inflasi Tahun 2022 oleh Dinas Perikanan Banggai (Foto : Hasby Latuba)

PORTAL LUWUK – Sebanyak 3.075 nelayan tangkap terdampak inflasi yang tersebar di 21 kecamatan se-Kabupaten Banggai, menerima bantuan penangulangan inflasi yang dikelola Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Banggai.

Sumber pendanaan yang dibandrol Rp 1.230.000.000 itu, berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Tahun 2022.

iklan
scrool untuk membaca berita

Melalui program kegiatan Pengelolaan Perikanan Tangkap Sub Kegiatan Pelaksanaan Fasilitas Bantuan Pendanaan, Pembiayaan dan Kemitraan Usaha.

Kebijakan pengalokasikan Anggaran sebesar Rp 1.230.000.000 ini, telah memberi dampak positif bagi para nelayan. Khususnya dalam meringankan biaya hidup mereka dilaut karena ketersediaan BBM.

Baca Juga :  Pembangunan Pasar Simpong, PUPR Banggai Siapkan Rp 20 Miliar

“Setiap nelayan diberi jatah Rp 400 ribu per orang dan diserahkan dalam literan minyak. Tergantung nelayannya mau memilih jenis Pertàlite atau Solar. Dinas hanya melakukan identifikasi dan ferifikasi,”kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banggai, Rusdi Rahmat kepada Portal Luwuk, Rabu (11/01/23).

Ia menjelaskan, bantuan tersebut sebagai tindak lanjut penanganan inflasi dua persen, yang pembiayaanya melalui Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) tahun 2022.

“Total penerima sebanyak 3.075 orang, tersebar pada 21 kecamatan di Kabupaten Banggai,”tambahnya.

Adapun kecamatan yang terdata dan menerima bantuan meliputi, Kecamatan Nuhon (114 orang), Batui (111 orang), Batui Selatan (15 orang), Luwuk (223 orang) dan Bunta (305 orang).

Baca Juga :  Berani Masuk Kota Luwuk Siang Hari, Mobil Kontener Akan Ditindak

Ditambah Kecamatan Masama (38 orang), Mantoh (26 orang), Lamala (136 orang), Luwuk Selatan (207 orang), Bualemo (288 orang), Luwuk Timur (115 orang) dan Pagimana (289 orang).

Berikut Kecamatan Nambo (77 orang), Balantak Selatan (101 orang), Lobu (34 orang), Toili (27 orang), Toili Barat (395 orang) Luwuk Utara (160 orang) Balantak Utara (180 orang), Moilong (178 orang) dan Kintom (56 orang).*