IKLAN
Banggai

5 Desa di Banggai Akan Keciprat 12.500 Tanaman Rica Tomat

290
×

5 Desa di Banggai Akan Keciprat 12.500 Tanaman Rica Tomat

Sebarkan artikel ini
Ismet Wardana

PORTAL LUWUK – Guna penguatan ketahanan pangan daerah dan antisipasi dampak inflasi komoditi sektor lokal, Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Banggai telah memprogramkan pembagian tanaman komoditi rica tomat.

“Saat ini kami masih menunggu penangkaran bibit rica tomat, baik dari sisi kualitas maupun tinggi tanaman,”ungkap Sekretaris Dinas Ketapang Banggai Ismet Wardana kepada Portal Luwuk, Rabu (17/05/23).

iklan
scrool untuk membaca berita

Sebagaimana intruksi Bupati Banggai tanaman tersebut sudah harus dibagikan ke lima desa penerima. Minimal awal Juni 2023 sudah didistribusikan.

Dengan rincian setiap pekarangan dalam desa mendapatkan tanaman rica tomat 50 pohon. Atau setiap desa didistribusikan 2.500 pohon.

Baca Juga :  Hadapi Krisis Air Bersih, PUPR Banggai Optimalisasi Sumber Mata Air Bulakan

“Disebut tanaman karena memang yang kita bagi bukan lagi bibit, tapi sudah dalam bentuk tanaman siap panen,”tuturnya.

Ismed menambahkan, kelima desa yang akan mendapatkan jatah pembagian tanaman rica tomat yakni, Desa Pohi dan Bantayan (Luwuk Timur), Desa Moilong (Moilong), Balean (Lobu) dan Sulubombong Kecamatan Mantoh.

Kisaran anggaran yang dikuncurkan melalui APBD Banggai sebesar Rp 400 juta. Sementara strategi Disketapang lainya dalam mengantisipasi dampak inflasi yang timbul, terus instens melakukan pengawasan terhadap pergerakan harga komoditi di pasar.

Semisal beras dan rica yang mulai normal, bawang putih dan merah sedikit naik. Lonjakan harga pun tiba tiba terjadi, apalagi Banggai sebagai daerah produsen penyuplay permintaan kebutuhan daerah tetangga. Seperti Kabupaten Morowali dan Morowali Utara.

Baca Juga :  Antisipasi Volume Debit Air Kurang, PUPR Banggai Benahi Mata Air Bulakan dan Lopon

“Dua daerah ini saja permintaan kebutuhan volume beras tinggi, jelas berdampak tidak tercukupinya kebutuhan lokal yang berdampak harga naik,”ucapnya.

Untuk mengantisipasinya, pemerintah sudah menyiapkan strategi apa yang harus dilakukan jika ada harga tiba tiba naik. “Pantau distribusi pangan dan harga. Begitu penekanan pimpinan kepada kami,”terang Ismet.

Selain itu, Disketapang juga akan melakukan penjagaan kerawanan pangan dengan membidik sarana pertanian skop kecil, semisal membuat 2 infrastruktur lumbung pangan dan 10 lantai jemur beras.

“Tahun ini kami siapkan dan masuk tahap pelaksanaan,”ujar Ismet.*