SKRIP BANER ATAS
Info PUPR

PUPR Banggai Latih 75 Tukang Bata dan Kayu, Dalami Teknik Kontruksi Memadai

69
×

PUPR Banggai Latih 75 Tukang Bata dan Kayu, Dalami Teknik Kontruksi Memadai

Sebarkan artikel ini
Bambang Eka Sutedy saat membuka pelatihan kontruksi yang digagas PUPR Banggai di Hotel Santika Luwuk (Foto : Istimewa)

PORTAL LUWUK – Bidang Bina Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Banggai menggelar Pelatihan Tenaga Kerja Konstruksi Bersertifikat.

Kegiatan yang melibatkan 75 tukang pasang bata dan tukang kayu berlangsung dua hari dimulai Tanggal 29 – 30 Juli 2024 di Hotel Santika Luwuk. Tujuan pelaksanaannya untuk peningkatan kemampuan teknik kontruksi bangunan sesuai pedoman kerja.

iklan
Scrool Untuk Membaca Berita

Asisten II Setda Banggai Bambang Eka Sutedy dalam sambutanya mengatakan, jasa konstruksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi, sosial dan budaya. Beranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran guna menunjang tujuan pembangunan nasional.

“Salah satu bidang yang banyak menyerap tenaga kerja informal adalah jasa konstruksi bangunan,”tekan Bambang yang juga mantan Kadis PUPR Banggai.

Baca Juga :  Aplikasi SI MONEV PRO Dinas PUPR Banggai Masuk Inovasi Terbaik Kesatu

Bagi Bambang, tenaga kerja adalah sebuah komponen penting dalam industri jasa konstruksi. Dimana hampir semua bagian dan detail pekerjaan konstruksi masih memerlukan tenaga kerja manusia.

“Bidang konstruksi, masih banyak ditemukan tenaga kerja khususnya tukang belum sepenuhnya memiliki kemampuan teknik konstruksi bangunan yang memadai,”ucapnya.

Kebanyakan hanya memperoleh keterampilan dengan melihat langsung dilapangan tanpa memahami dasar dasar kontruksi. Hanya bermodalkan pengalaman dari pekerjaan satu ke pekerjaan lainnya.

Dalam setiap kegiatan konstruksi kata Bambang, keterampilan dasar seorang tukang sangat dibutuhkan dalam pembangunan, kemampuan membaca gambar, pemahaman tentang bahan, menggunakan alat, kemampuan mengukur.

Baca Juga :  Awasi Infrastruktur Sumber Daya Air, PUPR Banggai Gelar Bimtek

Minimnya pengetahuan dasar tukang mengakibatkan tukang tidak dapat bekerja maksimal. Hal ini bisa menghambat tukang menjadi professional

“Kemampuan yang cukup, diharapkan dapat menjadikan tukang sebagai profesi menjanjikan. Perlu didukung pengetahuan pertukangan memadai,”harapnya.

Terlebih menyangkut keselamatan dalam bekerja. Hal ini menjadi prioritas utama, termasuk memahami resiko kerja seperti prosedur keselamatan dalam melindungi diri dan orang lain.

Bambang berharap seluruh peserta dapat memahami materi yang diperoleh dari instruktur. Semoga ilmu ini bisa diterapkan dalam menjalankan pekerjaan konstruksi.

“Pengetahuan sangat penting agar pekerjaan yang dihasilkan menjadi lebih profesional dan berkualitas,”imbuhnya.*