SKRIP BANER ATAS
Info PENDIDIKAN

Disdikbud Banggai Bangkitkan Nilai Budaya Lokal Dibalik Workshop Cerita Rakyat

60
×

Disdikbud Banggai Bangkitkan Nilai Budaya Lokal Dibalik Workshop Cerita Rakyat

Sebarkan artikel ini
Bupati Amirudin pada acara Workshop Cerita Rakyat yang digagas Disdiknas Banggai (Foto : DKISP)

PORTAL LUWUK – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banggai menyelenggarakan Workshop Penulisan Cerita Rakyat Tahun 2024, bertempat di Kedai Kopi Daeng Mangge, Selasa (21/8/2024).

Kegiatan ini dibuka Bupati Banggai, Amirudin dengan mengusung tema “Dengan Menulis Kita Lestarikan Nilai-Nilai Kearifan Lokal”.

iklan
Scrool Untuk Membaca Berita

Bupati Amirudin mengapresiasi Disdikbud Banggai yang telah menyelenggarakan acara ini. “Kegiatan ini sangat menarik, apalagi tentang penulisan cerita rakyat,”tutur Amirudin.

Ia menceritakan salah satu anak yang membacakan cerita rakyat tentang Suku Andio pada acara hari ulang tahun. “Itu sangat hebat,”ungkap Amirudin.

Baca Juga :  Konser Musik Guncang Sobol, Ribuan Penggemar Padati Lapangan Sepak Bola

Amirudin berharap workshop kali ini bisa mengangkat cerita-cerita rakyat lainnya.

“Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi daerah, bermanfaat bagi negara, sehingga kita bisa mempunyai literatur yang banyak terhadap cerita-cerita rakyat,”ucapnya.

Dinas Pariwisata ujar Amirudin akan melaksanakan Pameran Pembangunan berharap cerit rakyat seperti ini bisa ditampilkan.

Workshop ini menghadirkan narasumber Dr. Asrif (Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah dengan materi “Menentukan Alur dan Struktur Cerita-Cerita Rakyat” serta “Kurasi Karya Cerita Rakyat.”

Selain itu Moh. Hilmi Faiq, jurnalis dari Kompas Jakarta membawakan materi tentang “Tata Cara Penulisan Cerita Rakyat yang Baik” serta “Menemukan Ide dan Gagasan dalam Menulis Cerita Rakyat.”

Baca Juga :  Rawan Lakalantas, Polisi Bantu Murid Sekolah Dasar Gunakan Zebra Cross di Kota Luwuk

Bimbingan kedua narasumber ini diharapkan peserta yang terdiri dari para kepala sekolah, kalangan guru, guru master bahasa Saluan, dan perwakilan beberapa penulis.

Hadir pula para pemerhati budaya dan seniman dari berbagai komunitas seni di Banggai dengan tujuan dapat memperkaya pengetahuan dibidang penulisan cerita rakyat dalam upaya pelestarian budaya lokal.*