SKRIP BANER ATAS
Info DKISP

Banggai Terdata 56.641 Keluarga Berisiko Stunting, Bupati Amirudin Naikkan Honor Petugas KB Desa

3
×

Banggai Terdata 56.641 Keluarga Berisiko Stunting, Bupati Amirudin Naikkan Honor Petugas KB Desa

Sebarkan artikel ini
Bupati Amirudin saat menghadiri rapat koordinasi kader PPKBD/Sub PPKBD di Hotel Estrella, Luwuk Selatan (Foto : DKISP)

PORTAL LUWUK – Kepala P2KBP3A Banggai Faisal Karim mengungkapkan, pihaknya telah mendata sebanyak 56.641 keluarga berisiko stunting di Kabupaten Banggai berdasarkan kategori.

Mulai dari pasangan usia subur (PUS), ibu hamil, keluarga punya anak usia 0-23 bulan, keluarga punya anak 24-59 bulan dan keluarga sasaran calon pengantin.

iklan
Scrool Untuk Membaca Berita

“Pendataan ini dilakukan bulan Januari sampai Juni 2024 dan sedang menunggu hasil verifikasi BKKBN Pusat,”ujar Faisal.

Salah satu intervensi yang dilakukan Dinas P2KBP3A lanjut Faisal yakni berkolaborasi dengan Tim Penggerak-PKK Kabupaten Banggai untuk melaksanakan program Dapur Sehat Atasi Stunting yang tersebar pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Banggai.

Baca Juga :  Dihadapan 80 Mahasiswa Program Magister UMLB, Bupati Amirudin Beri Materi Kuliah Perdana

Menindaklanjuti hal ini Bupati Banggai Amirudin langsung merspons dengan menaiķkan honor para kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD terkait pencegahan masalah stunting.

Pengabdian para petugas dinilai kurang sepadan dengan honorarium yang diterima selama ini yakni hanya sebesar Rp150 ribu.

“Insyallah, kita akan akomodir tambahan honorarium untuk ibu-ibu sebagai ujung tombak dalam mengatasi permasalahan stunting di desa masing-masing. Tambahannya sebesar Rp200 ribu rupiah,”ujarnya saat menghadiri rapat koordinasi kader PPKBD/Sub PPKBD di Hotel Estrella, Luwuk Selatan, Selasa (23/7/2024).

Baca Juga :  Semua Terpantau CCTV, Pemda Akan Buat Fasilitas Ruang Kendali Terpusat di Kota Luwuk

Selama ini, kader PPKBD menerima honorarium sebesar Rp150 ribu dalam rangka mensukseskan upaya pemda dalam menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen di akhir tahun 2024. “Kedepan kita punya cita-cita besar di tahun 2045 untuk mencetak generasi emas,”tandasnya.*