SKRIP BANER ATAS
Info DINKES

Diare Kalaka Bunta, Dinkes Banggai Benarkan 12 Pasien Terpapar Dalam Proses Penyembuhan

37
×

Diare Kalaka Bunta, Dinkes Banggai Benarkan 12 Pasien Terpapar Dalam Proses Penyembuhan

Sebarkan artikel ini
Petugas Pencegahan Diare Dinkes Banggai bersama Puskesmas Bunta saat melakukan penyelidikan Epidemiologi dengan program terkait di Kelurahan Kalaka (Foto : Istimewa)

PORTAL LUWUK – Kasus Diare yang menimpa warga Kelurahan Kalaka Kecamatan Bunta, Banggai Sulawesi Tengah, kini dalam penanganan petugas medis di Puskesmas Bunta.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Banggai langsung bergerak cepat bersama tim pencegahan Diare di Puskesmas Bunta untuk melakukan pemantauan dan identifikasi penyebab. Salah satunya melakukan penyelidikan epidemiologi dengan program terkait.

iklan
Scrool Untuk Membaca Berita

Pengelola Program Diare Dinkes Banggai Lidyawati menjelaskan, kasus bermula Tanggal 12 Maret 2024. Dimana anak dibawah umur (11 bulan) terlambat dibawah ke Puskesmas Bunta.

“Sejak gejala itu ada Tanggal 12 Maret, ibu dari anak tersebut tidak membawa anaknya ke Puskesmas. Nanti Tanggal 14 Maret barulah dibawah. Belum mendapat penanganan medis, anak tersebut telah meninggal dunia. Jadi terlambat dibawah untuk ditangani secara medis,”ujar Lidyawati kepada Portalluwuk.com, Kamis (11/3/2024).

Biasanya kata Lidyawati, ketika pasien mengalami sakit seperti keluhan buang air besar encer atau berair terjadi 3 kali dalam sehari, sudah seharusnya mendapatkan penanganan medis.

“Hal ini untuk dilakukan pemeriksaan. Namun yang menimpa seorang anak dibawah umur tersebut tidak mendapat penanganan medis akibat orang tua pasien tak membawanya ke Puskesmas,”ungkap Lidya.

Baca Juga :  Awas ! Nyamuk Demam Berdarah Bisa Menyerang Kapan Saja, Banggai 16 Kasus

Diare umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri. Bahkan dimungkinkan akibat virus. Namun untuk membuktikanya perlu penelitian melalui pemeriksaan medis.

Guna mengantisipasi penyebaran kasus ini, para petugas Puskesmas langsung menuju lokasi di Kelurahan Kalaka. Saat turun petugas menemukan saudara pasien dari yang meninggal atas nama Ananda (Umur 2 Tahun) juga mengalami sakit. Teridentifikasi yang bersangkutan juga mengalami gejala serupa yakni Diare.

“Kejadian awal Tanggal 12, kami turun Tanggal 15 setelah pasien pertama masuk Puskesmas 14 Maret 2024. Selain kasus ini menimpa kaka beradik tersebut,  tetangga sekitar juga mengalami hal yang sama. Ada sekitar 11 orang selain 2 kakak beradik terpapar dan kesemuanya dalam penanganan pengobatan di puskesmas,”tambah Lidyawati.

Langkah selanjutnya petugas melakukan pemeriksaan sekitar lokasi seperti pengambilan sampel air untuk ditelitikan. Ternyata hasil pemeriksaan penyebabnya ada bakteri dalam penggunaan konsumsi air. “Airnya mengandung bakteri karena tidak dimasak,”katanya.

Baca Juga :  Dinkes Banggai Berencana Buka Unit Rehabilitasi Narkotika, 30 Peserta Ikut Pelatihan Asesment dan Gangguan

Lidya mengatakan, ke 12 pasien di Puskesmas kini dalam penanganan medis dan dalam tahap proses penyembuhan. “Sudah diberikan obat seperti oralit dan obat obatan lainnya. Butuh 10 hari kedepan sejak penangan awal untuk kesembuhan total,”ucapnya.

Ia menghimbau agar kasus ini tidak terulang, masyarakat harus melakukan pencegahan dengan memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar.

“Hanya ini salah satu cara untuk menghindari penyakit diare. Khususnya konsumsi air harus benar benar bersih, steril dari bakteri. Tidak hanya itu, penyakit ini bisa juga ditimbulkan karena virus jadi harus menjadi perhatian bagi warga,”tandasnya.

Selain melakukan identifikasi penyebab Diare lanjutnya, sekitar Kalaka juga petugas melakukan edukasi terkait hal kebersihan dan pencegahan. Ini juga butuh peran semua elemen masyarakat, pemerintah setempat agar bersama sama bergandengan tangan melakukan edukasi.

Bahwa untuk mencegah timbulnya penyakit harus dimulai dengan menjaga kebersihan. “Hanya ini cara tangkal yang terbaik dalam menjaga lingkungan tetap bersih. Dan kalau ada warga yang sakit segera bawah ke puskesmas,”harapnya.*

error: Content is protected !!