IKLAN
Dinas PUPR

Hadapi Krisis Air Bersih, PUPR Banggai Optimalisasi Sumber Mata Air Bulakan

136
×

Hadapi Krisis Air Bersih, PUPR Banggai Optimalisasi Sumber Mata Air Bulakan

Sebarkan artikel ini
Kabid Air Persih dan Pengelolaan Limbah Dinas PUPR Banggai, Mulsandi (Foto : Hasby Latuba

Portal Luwuk – Kepala Bidang Air Minum, Pengelolaan Air Limbah dan Persampahan Dinas PUPR Kabupaten Banggai Mulsandi mengatakan, untuk menjawab krisis air bersih di wilayah selatan Kota Luwuk, instansinya telah memprogramkan peningkatan kapasitas sumber mata air Bulakan dan air terjun Hanga Hanga.

Langkah optimalisasi dua sumber mata air ini, bertujuan meningkatkan debit air. Sehingga apa yang menjadi keluhan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Banggai pada wilayah tersebut, dapat teratasi dan tercukupkan dalam memenuhi kebutuhan sehari hari.

iklan
scrool untuk membaca berita

“Sesuai arahan pak bupati seperti itu. Tahun 2023, sebagian anggaran kita fokuskan pada penigkatan debit mata air Bulakan dan Hanga Hanga,”kata Mulsandi kepada Portal Luwuk, Senin (2/1/23).

Langkah ini juga tambahnya, adalah bagian dari sistem penyediaan air bersih (SPAM) perkotaan yang leading sektornya ada pada Dinas PUPR Kabupaten Banggai.

Baca Juga :  Gegara Sewa Kos di Hanga Hanga, Polisi Mediasi Dua Pihak Bertikai

Selain pembangunan SPAM perkotaan, juga turut mengangarkan pembangunan SPAM perdesaan. “Ada tiga desa yang kita bangun kapasitas air bersihnya. Dengan total pagu keseluruhan tahun ini, sebesar Rp 14,8 miliar. Sudah didalamnya anggaran pengelolaan air limbah,”ungkapnya.

Dalam melaksanakan program, lanjut Mulsandi, bidang yang ia pimpin mengelola tiga sektor sekaligus. Yakni membenahi infrastrktur persampahan, sanitasi dan air minum.

Sementara dana yang diberikan sangatlah terbatas. Satu satunya cara yang dilakukan, yakni mendahului program prioritas.

“Seperti urusan air bersih ini, tentu butuh dana besar. Makanya kita pilah pilah mana yang harus ditangani lebih dulu,”tandasnya.

Untuk urusan air bersih ini ujar dia lagi, dimulai dari membangun jaringan transmisi. Membangun jaringan transmisi ini untuk menghubungkan air hingga ke bak penampungan.

Setelah itu membenahi jaringan distribusi, berupa pemasangan pipanisasi dari bak penampung ke pipa induk. Selanjutnya mengoptimalkan fasilitas tersier dengan merancang kontruksi pipa agar air dari pipa induk terhubung langsung ke konsumen.

Baca Juga :  Pria Asal Tolbar Banggai Tertangkap Miliki 7 Sachet Sabu

Agar tidak salah dalam perencanaan, tekan Mulsandi, pihaknya intens berkoordinasi dengan PDAM.

“Dalam merancang kontruksi air ini, saya sering telpon telponan dengan direktur teknis PDAM. Ini agar tidak salah dalam merancang, tetang apa saja yang harus diprioritaskan lebih dulu,”tandasnya.

Selain mengoptimalkan pembenahan sumber mata air bulakan dan hanga hanga, ujarnya, pihaknya juga memprogramkan pipanisasi sumber mata air keles. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan warga Soho, Bungin dan BTN Nusagriya.

Sementara untuk jaringan distribusi wilayah utara, masih menunggu persetujuan kementrian. Karena harus mengandalkan sumber mata air Salodik yang pembiayaanya mencapai Rp 50 miliar. “Tentu daerah tidak sanggup dengan dana sebesar itu,”tandasnya.*