Info PUPR

Nasib Jembatan Kayu Sungai Jole, Menunggu Pembiayaan APBD-P Tahun 2023

18
×

Nasib Jembatan Kayu Sungai Jole, Menunggu Pembiayaan APBD-P Tahun 2023

Sebarkan artikel ini
Pembangunan kembali jembatan kayu di Kelurahan Jole sebagai sarana penghubung para pejalan kaki yang melintas di sungai Jole (Foto : Hasby Latuba)

PORTAL LUWUK – Pembangunan jembatan kontruksi kayu yang menghubungkan Kelurahan Jole dan Pasar Simpong rupanya telah masuk dalam pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)Tahun 2023.

Praktis biaya pembangunanya harus menungu dulu hasil tim evaluasi anggaran bentukan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia. Apakah item pembiayaannya turut disetujui, atau justru dicoret dari daftar program Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banggai.

iklan
scrool untuk membaca berita

Kadis PUPR Bambang Eka Sutedy mengatakan, pemerintah daerah untuk APBD-P 2023 telah menganggarkan biaya pembangunan jembatan kayu sungai Jole sebesar Rp200 juta.

Baca Juga :  Poros Lingkar Maahas-Bubung Rp 5 Miliar, Amirudin : Rencana Dua Jalur, Dibangun Satu Jalur Dulu

“Jembatan ini sudah ada dan akan dibangun kembali karena sudah tak layak digunakan. Sebagai sarana lintasan para pejalan kaki dari Kelurahan Jole ke Pasar Simpong atau sebaliknya,”kata Bambang Eka Sutedy belum lama ini.

Tidak hanya membangun jembatan kayu, ujar Bambang, kondisi jembatan permanen yang bersebelahan dengan jembatan kayu juga ikut didanai Rp50 juta untuk rehap item yang banyak mengalami kerusakan.

Baca Juga :  Hasil Retribusi Sewa Alat Berat PUPR Banggai 2022, Tembus Rp 698 Juta

“Seperti pilar jembatan kropos berkarat karena termakan usia, juga pada bahu jembatanya akan dilakukan pengaspalan,”ujar Bambang.

Namun pantauan media ini, kebutuhan akan jembatan kayu bagi warga yang melintas di sungai Jole. Kondisi jembatan kayu nampak mengalami kemiringan, tentu sangat membahayakan bagi mereka yang melintas.

Begitu juga jembatan permanen Jole juga mengalami kerusakan parah. Khusunya pada pilar dan bahu jalan berlubang akibat digunakan sebagai sarana tempat berjualan para pedagang selama bertahun tahun.*