Portal Luwuk – Wakil Bupati Banggai Furqanudin Masulili menyerahkan bantuan berupa buku tabungan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulteng kepada sejumlah siswa tak mampu.
Mulai tingkat SMP, SD serta paket A, B, C dan D pada Jumat (30/12/22). Adapun jumlah penerima bantuan yakni 15 siswa tingkat SD, dengan nilai Rp 450.000 per orang.
62 siswa SMP dengan nilai Rp 600.000 per orang dan 71 siswa setara Paket A, B, dan C dari PKBM/SKB dengan nilai Rp 600.000 per orang. Semuanya dalam bentuk Buku Tabungan.
Hadir pada saat itu, Staf Ahli Bupati Banggai, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Banggai, Kadis Pendidikan Banggai, Kabid Pembinaan SD Diknas Banggai, Kabid Pembinaan SMP Diknas Banggai, Kabid Pembinaan Paud dan Non Formal. Para Kepala Seksi lingkup Diknas Banggai serta siswa-siswi penerima bantuan bersama para orang tua.
Wabup Furqanudin dalam sambutanya mengatakan, pemberian buku tabungan merupakan bantuan Sosial Dampak Inflasi yang diprogramkan Diknas Banggai.
Menurut Furqanudin, dengan banyaknya program pemerintah, baik melalui pusat dan daerah, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perbaikan ekonomi secara luas.
“Kegiatan seperti ini akan terus dipertahankan guna mewujudkan visi misi bupati dan wakil bupati,”jelasnya. Salah satu tujuan visi misi yakni tercapainya masyarakat maju, mandiri dan sejahtera.
“Ini adalah salah-satu landasan kita, mengapa program-program semacam ini selalu kita giatkan. Utamanya kegiatan yang berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat,”tuturnya.
Meski disisi lain lanjut Wabup, masih banyak ditemukan warga yang tak tersentuh bantuan. Baik itu bantuan langsung pemerintah pusat maupun daerah. Olehnya solusi satu satunya yakni dengan melakukan pendataan, khususnya dalam mendata siswa siswa kurang mampu. Apa yang dilakukan Diknas Banggai patut diapresiasi.
Ia berharap, kedepan tak ada lagi penerima bantuan mendapatkan berkali-kali. “Jangan hanya kepada orang tertentu saja. Agar tidak terjadi kecemburuan sosial. Mengingat masih banyak warga yang juga sangat membutuhkan bantuan pemerintah,”ucapnya.
Metode pemberian bantuan dalam bentuk rekening bank seperti ini lanjut Wabup, sudah sangat tepat. Karena ini sejalan dengan percepatan akses keuangan daerah.
Hal semacam ini pula bisa melatih para siswa untuk memperbiasakan diri dalam menabung. Apalagi kedepan, segala bentuk transaksi dilakukan non tunai.
Sehingga anak-anak akan terbiasa mengenal dunia perbankan. Mudah-mudahan perhatian pemerintah semacam ini kata Wabup, bisa membuat semangat baru bagi anak didik, untuk lebih maju lagi, khususnya dalam giat belajarnya.*
