Banggai

Waduh ! Tunggakan Pelanggan Rekening Air Capai Rp 8 Miliar, PDAM Lakukan Pendekatan Persuasif

286
×

Waduh ! Tunggakan Pelanggan Rekening Air Capai Rp 8 Miliar, PDAM Lakukan Pendekatan Persuasif

Sebarkan artikel ini
Untuk memberikan kualitas pelayanan air bersih kepada masyarakat, Pemda Banggai terus menyiapkan fasilitas transmisi sumber mata air Bulakan yang akan dikelola PDAM Banggai (Foto : Istimewa)

PORTAL LUWUK – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Banggai merupakan perusahaan pelat merah yang sejatinya menjadi ujung tombak pelayanan untuk pasokan air bersih bagi pelanggan dengan kategori sehat.

Namun perusahaan yang berkantor di Jln. S. Lariang, Kelurahan Soho Kecamatan Luwuk itu, justru mengalami ganguan arus kas lantaran banyaknya tagihan air yang belum terbayar oleh pelanggan. Tak main main akumulasi tunggakan mencapai Rp 8 Miliar lebih.

iklan
scrool untuk membaca berita

Menanggapi hal ini, Direktur Utama PDAM Banggai, Bachrudin Amir menjelaskan, angka Rp 8 miliar itu merupakan akumulasi tahun tahun sebelumnya. Sejak dirinya belum menjabat sampai tarif air dinaikkan saat ini.

“Itu angka akumulasi, sejak tahun berapa saya lupa. Pelanggan PDAM ini sebanyak 23 ribu lebih. Tersebar pada 10 kecamatan yang airnya dikelola PDAM. Mulai dari pelanggan rumah tangga, sosial, industri, niaga, instansi pemerintah dan lainya,”ujar Bachrudin Amir kepada Portal Luwuk, Rabu (13/03/23).

Baca Juga :  Lomba Panahan Tradisional Se-Sulteng Digelar di Luwuk, Disponsori dr. Fifi Mutiah

Pihak manajemen terus melakukan penagihan melalui pendekatan persuasif, dengan cara mendatangi pelanggan yang menunggak. Petugas kadang menemui mereka dan bicara baik baik. “Ada kebijaksanaan, karena memang karakter pelanggan di Luwuk ini sangat unik,”tuturnya.

Ada yang datang bayar sendiri, ada juga yang nanti diingatkan baru bayar. Aplikasi pembayaran online sudah diterapkan namun belum efektif. Tetap harus jemput bola. “Jalan satu satunya pemutusan meteran, namun itu sudah langkah terakhir,”urai Bachrudin Amir yang biasa disapa Om Dino ini.

Baca Juga :  Sekwan Feri Sujarman : Kami Hindari Ranah Politik, Tapi Fokus Prosedur

Meski diperhadapkan dengan kondisi arus kas yang sulit, pelayanan terhadap pelanggan air terus dimaksimalkan. Kalau dihitung hitung, harusnya pelayanan kepelanggan itu sebanding dengan arus pemasukan.

Hal ini terus disosialisasikan, bahwa membayar air gunanya untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas air. Juga untuk menangung biaya operasional setiap bulan. Dimana untuk membiayai perbaikan pipa yang bocor saja, perlu dana.

“Termasuk membayar gaji karyawan sebanyak 160 orang lebih setiap bulan, ini tidak mudah. Dibutuhkan arus kas yang kuat. Apalagi menjelang bulan puasa dan lebaran idulfiri yang tidak lama lagi, PDAM sesuai ketentuan, wajib menyiapkan gaji tambahan bagi karyawan,”tutur Om Dino.*