PORTAL LUWUK – Dalam rangka mewujudkan Visi Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai pada program unggulan Satu Juta Satu Pekarangan (SJSP), Bidang Holtikultura Dinas TPHP Banggai menggelar Pendidikan dan Pelatihan komoditi cabai melalui bimbingan teknis dan sekolah lapang, Kamis (4/7/2024) dan Jumat (5/7/2024).
Kegiatan yang dipelopori Kepala Bidang Choirul Ashari Mambuhu, SP.,MP ini merupakan tahapan pelaksanan diklat Pendidikan Kepemimpinan Admistrator (PKA).
Sebagai langkah awal, Diklat ini memberdayakan dua Kelompok Wanita Tani (KWT). Diantaranya KWT Tani Lestari asal Desa Gunung Keramat dan KWT Daun Lembah di Desa Lembah Keramat Kecamatan Toili Barat.
“Alasan memilih cabe rawit sebagai komoditi pelatihan bercocok tanam, mengingat komoditi yang satu ini berpotensi menciptakan inflasi akibat hasil panen minim,”kata Irul kepada Portalluwuk.com, dua hari lalu.
Sebelum bimtek dilakukan, terlebih dulu dilakukan visitasi pemanfaatan lahan pekarangan di kebun percontohan SJSP rumah jabatan bupati. Selanjutnya pelatihan tematik penguatan kelembagaan, termasuk cara pengolahan lahan dan pengendalian hama.
Kegiatan ini melibatkan nara sumber yang telah berhasil dalam bercocok tanam dan nara sumber PPL dan penyuluh swadaya sekaligus petani.
Irul mengatakan, manfaat dari diklat tersebut sangat berkaitan dengan progran SJSP untuk meningkatkan produksi dan produkrifitas. Dimana selama ini penyerahan bantuan tanpa dibaringi pembinaan untuk peningkatan kapasitas petani.
“Jadi pemberian benih harusnya disertai penguatan kelembagaan seperti manajemen keuangan dan bahkan hingga pemasaran dan diversifikasi usaha,”terang Irul.
Visitasi dilakukan dengan maksud untuk mengukur kemampuan peserta terlebih dahulu. Setelah itu fre tes untuk mengetahui keahlian peserta. Selanjutnya pelatihan teknik budidaya, baik diluar maupun di dalam kelas.
Selanjutnya pelaksanaan visitasi penanganan pasca panen dan pengolahan hasil (praktek pembuatan bon cabe) di Kecamatan Moilong Desa Mulyoharjo.
Tujuan Pelaksanaan yakni memberikan pemahaman dan pembelajaran pegolahan hasil cabe menjadi produk turunan.
“Kegiatan bimbingan teknis dan pelatihan ini diharapkan agar bantuan pemerintah ke kelompok tani kedepan, satu paket dengan pelatihan dan pemberdayaan,”harapnya.*