SKRIP BANER ATAS
BANGGAIINFO PUPRTerbaru

PUPR Banggai Siapkan Sejumlah Solusi untuk Atasi Banjir yang Sering Melanda Pusat Kota Luwuk

21
×

PUPR Banggai Siapkan Sejumlah Solusi untuk Atasi Banjir yang Sering Melanda Pusat Kota Luwuk

Sebarkan artikel ini
Kondisi jalan pusat kota Luwuk yang dipenuhi endapan lumpur setelah saluran drainase meluap menjelang dan pascalebaran idulfitri 1446 hijriah, belum lama ini. (dok ist)

PORTAL LUWUK—Saluran drainase di dalam Kota Luwuk banyak banyak yang tidak mampu mengalirkan air ke laut karena tidak memiliki saluran buang.

Plt Kepala Dinas PUPR Banggai, Dewa Supatriagama, mengakui, permasalahan drainase di pusat Kota Luwuk salah satunya adalah perlintasan saluran drainase di jalan nasional di Pusat Kota Luwuk.

iklan
Scrool Untuk Membaca Berita

Dewa Supatriagama, mengungkapkan, pihaknya telah membangun dan memperbaiki saluran drainase di Jalan S. Parman, yakni saluran drainase dari perempatan Bank Mandiri Cabang Luwuk hingga perempatan Kantor BPS Luwuk. “Saluran drainase ini dilebarkan dan dibangun lebih dalam,” katanya, pada Kamis 17 April 2025.

Tetapi, kata dia, kendala yang belum teratasi adalah saluran drainase yang memotong simpang empat Tugu BNI. Saluran drainase yang memotong jalan nasional itu tak dapat diperbaiki karena merupakan kewenangan pemerintah pusat. 

Selain itu, terdapat empat titik lainnya yang perlu dibangun, yakni perlintasan saluran drainase di simpang empat kantor bupati lama; perlintasan saluran drainase di kilometer lima yakni di depan Dieler Yamaha dan Kafe Arobi;

Perlintasan di Kelurahan Simpong; dan perlintasan Kelurahan Bungin Timur atau kilometer dua, tepatnya di depan Kantor BPJS Cabang Luwuk dan Depot Pertamina.

Dewa, mengatakan, PUPR Banggai telah mengusulkan perlintasan saluran drainase itu melalui forum Musrenbang Provinsi Sulteng. Pihaknya mengusulkan agar di lima titik tersebut dibangun box culvert yakni beton pracetak yang berfungsi sebagai saluran air atau gorong-gorong.

Sebelumnya BPJN Sulteng telah membangun box culvert di Kilometer Delapan, Kecamatan Luwuk Selatan, tepatnya di simpang tiga jalan menuju Kantor Bupati Banggai.

Baca Juga :  Hari Ini Pejabat Eselon Tiga dan Empat Pemda Banggai Akan Diambil Sumpah

“Lima titik ini diusulkan untuk dibangun box culvert seperti yang telah dibangun di kilometer delapan,” kata Dewa Supatriagama.

Ia berharap usulan Dinas PUPR Banggai tersebut mendapatkan respons positif dan segera direalisasikan.

“Kalau box colvert tersebut direalisasikan akan menjawab salah satu masalah saluran drainase di dalam kota Luwuk yang di beberapa titik tidak memiliki saluran pembuangan karena harus memotong ruas jalan nasional,” katanya.

Meski demikian Dewa mengakui, masalah saluran drainase tidak akan teratasi hanya dengan membangun box culvert.

Menurut dia diperlukan penanganan jangka panjang untuk mencegah saluran drainase dipenuhi material lumpur dan kerikil.

Sebab, masalah banjir di dalam Kota Luwuk, bukan karena besarnya volume air, namun karena material yang terbawa air masuk ke dalam saluran drainase. 

Menurut Dewa, pihaknya telah meminta Kepala Bidang Pengairan mengecek Dam di hulu aliran kuala mati di kawasan Rajawali.

Dam atau bendungan pengendali aliran sungai dan berfungsi mencegah banjir itu akan ditinjau kembali apakah masih berfungsi atau perlu dibangun kembali.

Ia mengakui, kuala mati di kawasan Rajawali cenderung kecil, namun berada di kawasan yang curam.

Saat ini, pengerukan kembali Dam tersebut sulit dilakukan karena alat berat tak dapat dikerahkan. “Untuk jangka panjang kita akan keruk endapan material atau membangun kembali Dam yang sudah ada itu,” katanya. 

Dalam catatan media ini, Dam yang sudah ada sejak jaman Bupati Banggai Ma’mun Amir itu hampir penuh dengan material, sehingga tidak lagi berfungsi dengan maksimal.

Warga setempat mengakui hal ini. Namun menurut warga, Dam itu sulit dikeruk karena tak ada akses jalan masuk bagi alat berat. “Dam nya sudah penuh, tapi sulit dikeruk karena tak ada jalan masuk bagi alat berat, kawasan ini sudah penuh pemukiman,” kata warga setempat.

Baca Juga :  Pasar Dadakan di Jalan Ahmad Yani Luwuk, Diserbu Pembeli

Menurut warga, untuk mencegah material terbawa arus kuala mati pada saat musim hujan adalah membangun bronjong.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Banggai mengatakan, selain mengevaluasi fungsi Dam, pihaknya akan melebarkan dan memperdalam kembali dimensi saluran depan Kantor BPS Banggai. 

“Sehingga endapan material yang akan menumpuk di titik dimensi saluran yang lebih lebar dan lebih dalam itu mudah dibersihkan,” katanya.

“Jangka pendek membersihkan endapan material di dalam saluran dan jangka panjangnya adalah membangun atau memerbaiki Dam yang sudah ada,” tegasnya.

Diketahui, banjir melanda pusat Kota Luwuk menjelang dan pascalebaran Idulfitri akibat saluran drainase yang baru dilebarkan tertutup endapan lumpur, sampah maupun kerikil.

Pembersihan dan penanganan endapan lumpur dan kerikil dilakukan atas kolaborasi tiga OPD, yakni DLH, Dinas PUPR dan Pemadam Kebakaran.

 “Kami menggunakan alat berat dengan mengerahkan excapator mini untuk mengeruk material kerikil di saluran drainase jalan S Parman itu,” kata Dewa Supatriagama.

Sementara endapan lumpur di pusat Kota Luwuk, dari simpang empat tugu BNI di depan Bank Mandiri hingga depan Bank BRI dan Kantor Perpustakaan Daerah dikupas dengan alat berat grader. “Damkar membersihkan sisa material dengan menyemprotkan air, serta pembersihan secara manual oleh Dinas Lingkungan Hidup,” katanya. ***